HEPATITIS
1. Pengertian
Hepatitis virus
akut meupakan penyakit infeksi yang penyebarannya luas dalam tubuh walaupun
efek yang menyolok terjadi pada hati dgn memberikan gambaran klinis yang mirip
yang dapat berfariasi dari keadaan subklinis tanpa gejala hingga keadaan
infeksi akut yang fatal. (Sylvia A. price, 1995; 439)
Hepatitis adalah
inflamasi hati. Inflamasi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri atau
substansi toxic. (luckmann dan sorense. 1987; 1353U)
Hepatitis
merupakan infeksi yang menyerang bagian hati dengan menunjukan berbagai
perbedaan masa inkubasi tergantung dari unsure virus hepatitis yang menyerang.
(Barbara. C. long. 1996, perawatan medical bedah: 119)
2. Etiologi
Hepatitis adalah peradangan pada
hepar, penyebab nya antara lain:
a. Infeksi virus A, dan B, C, D, E
b. Alcohol
c. Zat toksik apa
3. Jenis-jenis hepatitis
1). Hepatitis virus
Hepatitis
virus terbagi atas 2 jenis yaitu : hepatitis A, B, C, D, dan E
a. Hepatitis A (HAV)
Hepatitis
A merupakan penyakit endemic pada daerah terutama dgn sanitasi yang kurang
tetapi endemic terjadi pada daerah sanitasi yang baik, masa inkubasi berkisar
15-45 hari dan cara penularannya melalui fecal oral.
b. Hepatitis B (HBV)
Hepatitis
B massa inkubasinya 28-160 hari, cara penularan utama melalui semen dan secret.
Virus hepatitis B adalah virus DNA yang mendiami inti sel dan permukaan
tubuhnya membentuk antibody terhadap hepatitis B yang disebut hepatitis B
corcore antigen (Hbc Ag) dan surpae antigen (Hbs Ag).
c. Hepatitis C (HCV)
Merupakan
virus RNA kecil terbungkus lemak, diameternya sekitar 30-60 nm. Cara
penularannya melalui parental dan kontak seksual. Masa inkubasi nya +/- 15-160
hari.
d. Hepatitis D (HDV)
Merupakan
virus RNA berukuran 35nm. Virus ini dapat dideteksi dalam darah, cara penularan
dalam serum darah. Masa inkubasi +/- 2 bulan.
e. Hepatitis E (HEV)
Merupakan
suatu virus RNA kecil diameternya +/- 32-34 nm. Virus ini ditularkan melalui
jalan fecal-oral.
2). Hepatitis
toksik
Hepatitis
toksik terjadi setelah terkena oleh substansi kemudian toksin tsb menyebabkan
gangguan liver berupa respon sentivitas atau respon toksik biasanya disebabkan
oleh obat-obatan
3). Hepatitis
aktif kronis
Hepatitis
jenis ini menyebabkan inflamasi hepatitis nekrosis dan hepatitis fibrosif yang
progresif. Penyebabnya berupa agen virus maupun kimiawi.
4). Hepatitis
alkoholik
Dapat
berupa inflamasi yang bersifat akut ataupun kronik yang disebabkan oleh
nekrasis parenkim akibat dari penyalahgunaan alcohol.
4. Patofisiologi
5. Gambaran klinis
Pada peradangan hepar biasanya klien
tidak merasa sakit pada masa setelah terinfeksi pada hepatitis anikterik.
Maka setelah terinfeksi terbagi
menjadi beberapa stadium, antara lain:
a. Stadium pra ikterik
Berlangsung
selama 4-7 hari, pasien mengeluh:
·
Lemah
·
Anorexsia
·
Mual
·
Muntah
·
Demam
·
Nyeri pada otot
·
Nyeri pada abdomen kuadran
kanan atas
·
Urine lebih menjadi cokelat
b. Stadium ikterik
Berlangsung
selama 4-6 hari. Mula-mula terlihat pada sclera kemudian pada kulit seluruh tubuh,
keluhan berkurang tetapi pasien masih lemah, anorexsia dan muntah, hati
membesar dan nyeri tekan. Tinja warna kelabu atau kuning muda.
c. Stadium pasca ikterik
Berlangsung
2-6 minggu ikterik mereda warna urine dan tinja normal, mual, muntah berkurang.
6. Komplikasi
Komplikasi hepatitis B virus yang
paling sering di jumpai adalah perjalanan penyakitnya yang memanjang hingga 4-8
bulan. Keadaan ini dikenal dgn hepatitis kronis akan tetapi keadaan ini akan
sembuh kembali sekitar 5% dari pasien hepatitis kronis akan mengalami
kekambuhan setelah serangan awal, kekambuhan biasanya dihubungkan dgn minum
alcohol atau aktifitas fisik yang berlebihan.
7. Pengobatan dan penanganan hepatitis
-
Bedrest terutama pada fase akut
-
Diet disesuaikan dgn keadaan
pasien
-
Terapi obat, disesuaikan dgn
jenis hepatitisnya
(Sylvia
A. price corraine M. Wilson : 1995:444)
8.
Diet untuk pasien hepatitis
Beberapa pantangan yang harus dihindari
antara lain :
- Semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging kambing dan babi, jerohan, otak, es krim, susu full cream, keju, mentega/ margarine, minyak serta makanan bersantan seperti gulai, kare, atau gudeg.
- Makanan kaleng seperti sarden dan korned.
- Kue atau camilan berlemak, seperti kue tart, gorengan, fast food.
- Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kool, sawi, lobak, mentimun, durian, nangka.
- Bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, cuka, jahe.
- Minuman yang mengandung alkohol dan soda.
Sedangkan bahan makanan yang baik
dikonsumsi penderita hepatitis :
- Sumber hidrat arang seperti nasi, havermout, roti putih, umbi-umbian.
- Sumber protein antara lain telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau, sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.
- Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula, sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu.
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN AKIBAT HEPATITIS B
DIRUANG X RSUD GUNUNG JATI CIREBON
TINJAUAN
KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
Nama :
Tn.A
Umur : 67 tahun
Pendidikan : sd
Agama : islam
Pekerjaan
:wiraswasta
Alamat :ds.sindang wangi
Tanggal
pengkajian :25-juli-2011
Dx medic :hepatitis B
2. Riwayat kesehatan masa lalu.
a. Kesehatan masa lalu
Klien pernah mengalami penyakit tipoid -/+ 2 tahun yang lalu, dan
sekarang sudah sembuh.
Klien
pernah di operasi dengan keluhan batu ginjal -/+ 8 tahun yang lalu di rawat di
RSUD Majalengka selama 4 (empat) hari.
b. Riwayat masuk RS
-
Klien datang melalui UGD pada
jam 09.30 WIB tanggal 23-07-2011 dengan keluhan nyeri tekan kuadran kanan atas
abdomen dengan skala 3,klien
mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, di sertai mual
sehingga tidak nafsu makan, lemas, nyeri bertambah bila posisi duduk dan
berkurang bila klien berbaring tidur. Klien merasa nyeri sejak 3 hari yang lalu
-
c. Keluhan utama
-
Klien merasa nyeri tekan pada
kuadran kanan atas abdomen, dengan skala 3.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Klien dan
keluarga menyatakan tidak ada yang mempunyai penyakit menular (hepatitis) dan
tidk ada yang mempunyai penyakit turunan.
4. Data biologis
NO
|
Aspek yang dinilai
|
Di rumah
|
Di rumah sakit
|
1
|
Pola makan dan minum
~ Makan
~ Jenis
~Pantangan
~Nafsu makan
~Minum
~Jenis
~ Pantangan
~ keluhan
|
3x sehari
Nasi, sayur, lauk, buah – buahan
Pedas, asam, manis
Baik
5 – 6 gelas
Air putih
Susu kental
Tidak ada keluhan
|
3x sehari
Nasi, sayur, lauk, buah-buahan
Pedas, asam, manis
Menghabiskan ¼ porsi
4 - 6 gelas
Air putih, susu bubuk
Susu kental
Mual, tidak nafsu makan
|
2
|
Eliminasi
-
Kebiasaan BAB
-
Konsistensi
-
Warna
-
Bau
-
Kebiasaan BAK
-
Warna
-
Bau
-
|
1x sehari
Lembek
Kuning
Khas feaces
4 – 6 x sehari
Kuning
Khas amoniak
|
1x sehari
Lembek
Kuning kadang seperti teh
Khas feaces
4 – 6 x sehari
Kuning kadang spt teh
Khas amoniak
|
3
|
Pola aktifitas sehari – hari
|
Dapat melakukan aktifitas sebagai petani
|
Klien hanya terbaring di tempat tidur
aktifitas dibantu keluarga
|
4
|
Pola istirahat tidur
~ Tidur siang
~ Tidur malam
~ Gangguan
|
Kadang – kadang
+/_ (
7 – 8 jam/ 21.00 – 04.00 WIB ).
Tidak ada
|
+/_ (
13.00 – 14.30 WIB )
+/_( 7
– 8 jam/ 21.00 – 04.00 WIB )
Kadang nyeri ulu hati, kembung.
|
5
|
Pola kebersihan
~ Mandi
~ Sikat gigi
~ Keramas
~ Gunting kuku
|
2x sehari
2x sehari
2x sehari
1x seminggu
|
2x sehari
1x sehari
Tidak pernah
Tidak pernah
|
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum :
lemas
Kesadaran : compos metis
T=120/80
mmhg
P=92x/mt
R=20/mt
S=36,7ยบC
Berat
badan : 44kg TB=53cm
b. Kepala
Bentuk : simetris tidak da benjolan.tidak ada nyeri
tekan.
Rambut : hitam keputih putihan, agak kusut, kulit
bersih, tidak tampak adanya lesi (luka) dan benjolan.
Leher : simetris
tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena
jugolaris, reflek menelan baik.
jugolaris, reflek menelan baik.
c. Mata :
mata kanan dan kiri tampak simetris,
Penglihatan
: normal, tidak ada
diplopia, tidak ada ptosis, pupil
isokhor, sclera ikterik, konjungtiva an anemis, klien bisa membaca papan nama perawat pada jarak +/- 30 cm
isokhor, sclera ikterik, konjungtiva an anemis, klien bisa membaca papan nama perawat pada jarak +/- 30 cm
d. Telinga :
pendengaran baik, simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada serumen.
e. Mulut dan fharing
Bentuk
mulut : simetris,
mukosa bibir kering.
Stomatitis : tidak ada
Gigi : gigi
taring sudah tidak ada
Lidah : kotor
agak kekuning-kuningan
palatum : lunak tidak ada
pembesaran
Tonsil : tidak ada
pembesaran
Getah
bening : tidak ada
pembesaran
Tiroid : tidak ada
pembesaran
f.
Dada
Thorax : bentuk
simetris, pergerakan simetris, tidak ada nyeri.
Pernafasan
: frekuensi nafas
20x/mnt, bunyi vasikuler
Jantung :
bunyi normal (refular), frekuensi 92x/mnt
g. Abdomen
Bentuk : pembesaran
kuadran kanan atas
Nyeri tekan pada kuadran kanan atas
(skala 3) 0,1,2,3,4,5
|
|
|
|
Bising
usus : 9x/mnt
Turgor
kulit : keriput
Pembesaran
hepar teraba 3 jari(hepatomegali)
Limfa
tidak teraba
Klien
kelihatan meringis kesakitan bila bagian hepar di tekan
h. Genetalia dan Rektum
Klien
mengatakan tidak ada kelainan pada daerah genetalia dan rectum
i.
Ekstermitas Atas: Kekuatan otot
kurang di tandai dengan klien lemah dalam
aktifitas.
Bawah: Kekuatan otot kurang,di tandai dengan klien lemah dalam
melakukan aktifitas
6. Data psikologis
A. Status emosi :
Stabil terbukti klien waktu dikaji bersikap sabar dan tenang
B. Konsep diri
a. Peran :Di
keluarga klien berperan sebagai ayah dan sebagai kepala keluarga
b. Identitas diri :
Klien menyadari dirinya laki- laki dan bernama A
c. Gambaran diri : Klien
menyukai semua tubuhnya
d. Harga diri :
Klien menyatakan dirinya senang bergaul.
C. Gaya komunikasi :
Verbal klien dapat bicara dengan lancer. Non verbal, terbukti
dengan klien sering meringis bisa ditekan bagian oedema.
dengan klien sering meringis bisa ditekan bagian oedema.
D. Pola interaksi :
Di rumah klien berinteraksi dengan keluarga dan tetangga
sekitar rumahnya, selama di rumah sakit klien berinteraksi dgn
baik.
sekitar rumahnya, selama di rumah sakit klien berinteraksi dgn
baik.
E. Pola untuk mengatasi masalah :
Dalam mengatasi masalah klien dibantu oleh keluarganya.
7. Data sosial
A. Pendidikan :
SD
B. Hubungan sosial :
Baik, terbukti dengan adanya pihak keluarga yang menjenguk
dan menjaganya dengan saabar dan cukup banyak orang yang
dan menjaganya dengan saabar dan cukup banyak orang yang
menjenguknya
C. Gaya hidup :
Sederhana, klien dalam kesehariannya bisa makan – makanan
yang sederhana, tidak terbiasa dengan makanan panas, apalagi
yang sederhana, tidak terbiasa dengan makanan panas, apalagi
merokok dan alcohol.
8. Data spiritual
Keyakinan
Agama : beragama islam
Kebiasaan beribadah :
Dirumah klien selalu melakukan shlat lima waktu dan dirumah
sakit klien tidak ketinggalan mengerjakan sholat lima waktu
sakit klien tidak ketinggalan mengerjakan sholat lima waktu
dan selalu berdoa
9. Data penunjang
Hasil
laboratorium tanggal 24 – 07 – 20011
a. Kimia darah
Jenis
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai
Normal
|
Gukosa
normal
Glukosa 2
jam PP
Kneatinin
Ureum
SGOT
SGPT
HBSAg
Billirubin
Serum
|
115 mg%
120 mg %
0, 84 mg
38, 3
120 u/I
40 u/I
( + )
2,9 mg /
ml
|
70 – 120
mg %
0,5 – 1,1
mg %
10 – 50 mg
%
< 22
u/I
< 21
u/I
( - )
2,5 mg /
ml
|
b. Hematologi
Jenis Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai
Normal
|
WBC
HGB
PLT
|
9,6 103
/ nm3
12,7 9 /
dl
182 103
/ mm
|
< 4,0 –
10,0 >
< 12,0
– 16, 0 >
< 150 –
450 >
|
c. Pengobatan
No
|
Nama obat
|
Pemberian
|
Dosis
|
Indikasi
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
Acran
Amoxan 500
mg
Clast
Becombion
Neurosanbe
500
D 5%
|
Intra Vena
Intra Vena
Oral
Oral
Intra Vena
Intra Vena
Parental
|
2 x 1
2 x 1
3 x 1
2 x 1
1 amp /
kolf
500 mg
|
1.
Pencegahan dan pengobatan tukak lambung
2. Infeksi
saluran pencernaan, saluran pernafasan, perkemihan.
3. Peptik,
gastro duodenitis, mual dan muntah
4.
Enterkolitis, sariawan, kerusakan perenkim hati, anoreksia.
5.
Pencegahan dan pengobatan kekurangan vitamin D12, B1, B6.
-
|
ANALISA DATA
No
|
Data
|
Penyebab
|
Masalah
|
1.
|
DS: -klien
mengeluh nyeri bila di tekan bagian kuadran kanan atas abdomen
-klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk
DO: klien
meringis bila di tekan bagian kuadran kanan atas abdomen.
-ada
pembesaran pada kuSadran kanan atas
-skala
nyeri 3
TTV:
T=120/80
mmhg
P=92x/mt
R=20/mt
S=36,7ยบC
|
Infasi virus
↓
Hepar
↓
Hati mengadakan perlawanan
↓
Hipertopi
↓
Pembuluh darah dan saraf-saraf tertekan
↓
Suplai oksigen menurun
↓
Metabolisme anaerob
↓
Pengeluaran asam laktat
↓
Nyeri
|
Gangguan
rasa nyaman nyeri
|
2.
|
DS: -klien
mengeluh kurang nafsu makan
-terasa
mual bila makan
DO: -klien
menghabiskan ¼ porsi makan
-BB 44kg
-TB 153cm
-Dx
Hepatitis B
-SGOT
120u/L
-SGPT
40u/L
|
Fungsi hepar terganggu
↓
Fungsi metabolic
-karbohidrat
-protein
-lemak
terganggu
↓
Gangguan system pencernan
(mual,
lemah/lesu)
|
Nutrisi
kurang dari kebutuhan
|
3
|
DS: klien mengeluh lemas tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
DO:klien terlihat lemas
-klien terlihat dibantu oleh keluarga dalam melakukan aktivitas
|
Fungsi untuk merubah glukosa dan
monosakarida terganggu
↓
Karbohidrat
↓
Energi
↓
kelemahan
|
Intoleran aktivitas
|
Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d hepatomegali
2. Nutrisi kurang dari kebetuhan, b.d mual
3. Intoleran aktivitas b.d penurunan energi
Nama :
Tn. A
Ruang rawat :
Ruang X
INTERVENSI
No
|
Tgl/jam
|
Dx
|
Tujuan
|
intervensi
|
Rasional
|
Paraf
|
1
|
25-07-11
11.00
|
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
Hipertropi hepar(Hepatomegali) di tandai dengan :
DS: - klien mengeluh nyeri bila
ditekan pada bagian kuadran kanan atas
-klien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
DO: klien meringis bila di tekan bagian
kuadran atas abdomen.
-ada pembesaran pada kuadran kanan atas
abdomen.
-skala nyeri 3
|
Setelah di lakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam,rasa nyeri teratasi dgn kriteria:
-klien merasa sdkit nyaman
-skala nyeri berkurang menjadi 2
|
1. Observasi TTV stiap 6jam
2. Kaji sifat dan skala nyeri
3. Latih klien melakukan teknik
Relaksasi dgn nafas dalam
4. atur posisi klien senyaman
mungkin dan prtahankan tirah baring ktika pasien mengalami Gangguan rasa
nyaman pda abdomen.
5. alihkan perhatian klien terhadap
nyeri dgn ngobrol, baca Koran
6. kolaborasi dgn dokter utk pemberian
analgetik
|
1. untuk mengetahui keadaan umum
pasien
2. untuk mengtahui keadaan nyeri yg
di rasakan
3. teknik relaksasi dgn nafas dalam
dapat mengurang relaksasi nyeri
4. mengurangi tegangan
otot,mngurangi kbutuhan metabolic dan melindungi hati.
5. Dengan mengalihkan perhatian
klien tidak berfokus pada nyeri
6. mengurangi intabilitas traktur
gastrointestital dan nyeri serta gangguan rasa nyaman pada abdomen
|
|
dx 2
|
25-07-11
11.00
|
Gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi b.d mual ditandai dgn :
Ds:
Klien mengeluh kurang nafsu makan
Do:
-klien menghabiskan ¼ porsi makan
-BB 44kg
-Tb 153 cm
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam nutrisi terpenuhi dgn kriteria:
-klien tdk mengeluh mual
-nafsu makan meningkat
-klien menghabiskan 1 porsi makanan
|
1. kaji setatus nutrisi klien
2. timbang berat badan tiap hari
3. awasi pemasukan jumlah kalori
4. berikan makanan sedikit dalam
frekuensi sering
5. berikan keperawatan mulut
sebelum makan
6. anjurkan makan pada posisi duduk
tegak
7. berikan pemasukan yg mengandung
kalori tinggi dan karbohidrat
8. kolaborasi dengan ahli diet
dalam memenuhi kebutuhan pasien
9. kolaborasi dengan doktek dalam
pemberian vitamin anti ametik
|
1. untuk mengetahui keadaan klien
2. untuk memantau berat badan
3. untk mengetahui banyak
sedikitnya makanan yamg masuk
4. untuk menghindari mual dan
refluk lambung
5. menghilangkan rasa tak enak, dan
dapat meningkatkan nafsu makan
6. menurunkan rasa penuh pada
abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan
7. untuk mmenuhi kebutuhan tubuh
8. berguna membuat program diet
untuk memenuhi kebutuhan klien
9. mengurangi mual dan memenuhi
kebutuhan serta membantu dalam proses pemyembuhan
|
|
3
|
25-07-11
11.00
|
Intoleransi aktifitas b.d
penurunan energi ditandai dengan:
ds : klien mengeluh lemas,
tidak bisa melakukan akivitas seperti biasa
do:- klien terlihat lemas
-klien terlihat di bantu keluarga dalam
melakukan aktivitas
|
Setelah di lakukan tindakan
selama 3x24 jam,aktifitas terpenuhi dengan kriteria:-klien bisa melakukan
aktifitas walaupun ada pengawasan dari keluarga dan perawat
|
1. kaji
aktifitas klien
2. bantu
aktifitas klien
3. tingkatkan
tirah baring/duduk
4. ubah
posisi klien tiap 2jam sekali
5. berikan
latihan tentang gerak sendi pasip
|
1. Mengetahui kebutuhan
aktififitas klien
2. untuk pemenuhan aktifitas
klien
3. meningkatkan istirahat dan
ketenangan untuk menyediakan energi dan melancarkan peredaran darah.
4. menghindari resiko kerusakan
jaringan
5. tirah baring lama akan
menurunkan kemampuan
|
|
Nama :
Tn. A
Ruang rawat :
Ruang X
IMPLEMENTASI
No
|
Tgl/jam
|
Implementasi
|
Paraf
|
Dx 1
|
25-07-03
10.00
10.20
|
T1 : mengobservasi TTV
R1 :
T: 120/80 mmHg
P: 92x/mnt
R: 20x/mnt
S: 86,7ยบC
T2: mengkaji sifat dan skala
nyeri
R2:
-sifat nyeri tekan seperti ditusuk
-skala nyeri 3 (nyeri mengganggu)
T3: mengatur posisi klien dgn
posisi yang nyaman.
R3:klien tidur dgn satu
bantal.
Klien mengatakan sedikit nyaman
T4: melatih klien untuk
melakukan teknik relaksasi dgn nafas dalam
R4: klien mengerti dan mau
melakukan relaksasi dgn nafas dalam
T5: menganjurkan kepada klien
untuk mengalihkan perhatian dgn cara banyak ngobrol dgn keluarga ataupun dgn
penunggu pasien yang lainnya, supaya tdk terfokus pada nyeri.
R5: klien mengatakan mau
melakukan sambil tersenyum
T6: kolaborasi dgn dokter
untuk pemberian obat anti nyeri dan anti biotic
-memberikan obat acran 1 amp dan amoxan
melalui IV
R6: klien mau diberikan obat
lewat selang infuse
-tidak da efek samping yang disarankan
misalnya alergi, mengantuk dan pusing
|
|
Dx2
|
25-07-03
10.30
11.00
11.20
12.40
13.30
|
T1: mendiskusikan jenis
makanan yang disukai
R1:
-klien menyukai nasi, sayur dan kupat
tahu
-klien kurang suka terhadap makanan yang
disajikan RS
T2: Menganjurkan pd klien
untuk duduk pada saat makan dan minum
R2: klien mengerti sambil
menganggukan kepala dan mau melaksananakan nya
T3: menganjurkan pada klien
untuk makan sedikit tapi sering
R3: klien mengerti dan mau
melakukan nya
T4: kolaborasi dgn dokter
untuk pemberian obat mual.
-memberikan obat clast melalui oral
setengah jam sebelum makan.
R4: Klien mau diberikan obat
T5: menyajikan makanan yang
hangat dan menarik
R5:
-klien mau makan makanan yang disajikan
-klien hanya menghabiskan ¼ porsi makanan
yang disajikan.
T6: mengkaji apakah klien
masih mual, berkurang atau bertambah, dan apakah masih ada kembung
R6: klien mengtakan masih
mual, namun kembung tidak ada
T7: mengganti cairan infuse D
5%, 20 tetes/mnt, di oplos dgn neurosambe 5000 satu amp/kolf.
R7: cairan infuse terpasang 20
tetes/mnt dgn neurosambe 5000 satu amp/kolf
|
|
Dx 3
|
25-07-11
10.30 WIB
12.40WIB
|
T1 : menganjurkan untuk lebih banyak beraktifitas
R1 : klien tampak tidur
T2 : menganjurkan kepada keluarga
pantau dan awasi klien serta bantu klien dalam melakukan aktifitas
R2 : keluara
klien mau melakukannya
T3 : menganjurkan beraktifitas sesuai dengan
kemampuan
R3 : klien mampu
beraktifitas dengan melakukan berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi
sambil di bantu keluarga dan perawat
|
|