Sabtu, 21 April 2012

askep KMB pada pasien Hepatitis


HEPATITIS


1.       Pengertian
Hepatitis virus akut meupakan penyakit infeksi yang penyebarannya luas dalam tubuh walaupun efek yang menyolok terjadi pada hati dgn memberikan gambaran klinis yang mirip yang dapat berfariasi dari keadaan subklinis tanpa gejala hingga keadaan infeksi akut yang fatal. (Sylvia A. price, 1995; 439)

Hepatitis adalah inflamasi hati. Inflamasi ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri atau substansi toxic. (luckmann dan sorense. 1987; 1353U)

Hepatitis merupakan infeksi yang menyerang bagian hati dengan menunjukan berbagai perbedaan masa inkubasi tergantung dari unsure virus hepatitis yang menyerang. (Barbara. C. long. 1996, perawatan medical bedah: 119)


2.       Etiologi
Hepatitis adalah peradangan pada hepar, penyebab nya antara lain:
a.       Infeksi virus A, dan B, C, D, E
b.      Alcohol
c.       Zat toksik apa

3.       Jenis-jenis hepatitis
1). Hepatitis virus
                Hepatitis virus terbagi atas 2 jenis yaitu : hepatitis A, B, C, D, dan E
a.       Hepatitis A (HAV)
Hepatitis A merupakan penyakit endemic pada daerah terutama dgn sanitasi yang kurang tetapi endemic terjadi pada daerah sanitasi yang baik, masa inkubasi berkisar 15-45 hari dan cara penularannya melalui fecal oral.




b.      Hepatitis B (HBV)
Hepatitis B massa inkubasinya 28-160 hari, cara penularan utama melalui semen dan secret. Virus hepatitis B adalah virus DNA yang mendiami inti sel dan permukaan tubuhnya membentuk antibody terhadap hepatitis B yang disebut hepatitis B corcore antigen (Hbc Ag) dan surpae antigen (Hbs Ag).

c.       Hepatitis C (HCV)
Merupakan virus RNA kecil terbungkus lemak, diameternya sekitar 30-60 nm. Cara penularannya melalui parental dan kontak seksual. Masa inkubasi nya +/- 15-160 hari.

d.      Hepatitis D (HDV)
Merupakan virus RNA berukuran 35nm. Virus ini dapat dideteksi dalam darah, cara penularan dalam serum darah. Masa inkubasi +/- 2 bulan.

e.      Hepatitis E (HEV)
Merupakan suatu virus RNA kecil diameternya +/- 32-34 nm. Virus ini ditularkan melalui jalan fecal-oral.
2). Hepatitis toksik
Hepatitis toksik terjadi setelah terkena oleh substansi kemudian toksin tsb menyebabkan gangguan liver berupa respon sentivitas atau respon toksik biasanya disebabkan oleh obat-obatan
3). Hepatitis aktif kronis
Hepatitis jenis ini menyebabkan inflamasi hepatitis nekrosis dan hepatitis fibrosif yang progresif. Penyebabnya berupa agen virus maupun kimiawi.
4). Hepatitis alkoholik
Dapat berupa inflamasi yang bersifat akut ataupun kronik yang disebabkan oleh nekrasis parenkim akibat dari penyalahgunaan alcohol.




4.       Patofisiologi

 





5.       Gambaran klinis
Pada peradangan hepar biasanya klien tidak merasa sakit pada masa setelah terinfeksi pada hepatitis anikterik.
Maka setelah terinfeksi terbagi menjadi beberapa stadium, antara lain:
a.       Stadium pra ikterik
Berlangsung selama 4-7 hari, pasien mengeluh:        
·         Lemah
·         Anorexsia
·         Mual
·         Muntah
·         Demam
·         Nyeri pada otot
·         Nyeri pada abdomen kuadran kanan atas
·         Urine lebih menjadi cokelat


b.      Stadium ikterik
Berlangsung selama 4-6 hari. Mula-mula terlihat pada sclera kemudian pada kulit seluruh tubuh, keluhan berkurang tetapi pasien masih lemah, anorexsia dan muntah, hati membesar dan nyeri tekan. Tinja warna kelabu atau kuning muda.

c.       Stadium pasca ikterik
Berlangsung 2-6 minggu ikterik mereda warna urine dan tinja normal, mual, muntah berkurang.



6.       Komplikasi
Komplikasi hepatitis B virus yang paling sering di jumpai adalah perjalanan penyakitnya yang memanjang hingga 4-8 bulan. Keadaan ini dikenal dgn hepatitis kronis akan tetapi keadaan ini akan sembuh kembali sekitar 5% dari pasien hepatitis kronis akan mengalami kekambuhan setelah serangan awal, kekambuhan biasanya dihubungkan dgn minum alcohol atau aktifitas fisik yang berlebihan.

7.       Pengobatan dan penanganan hepatitis
-          Bedrest terutama pada fase akut
-          Diet disesuaikan dgn keadaan pasien
-          Terapi obat, disesuaikan dgn jenis hepatitisnya
(Sylvia A. price corraine M. Wilson : 1995:444)
8.       Diet untuk pasien hepatitis
Beberapa pantangan yang harus dihindari antara lain :
  • Semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging kambing dan babi, jerohan, otak, es krim, susu full cream, keju, mentega/ margarine, minyak serta makanan bersantan seperti gulai, kare, atau gudeg.
  • Makanan kaleng seperti sarden dan korned.
  • Kue atau camilan berlemak, seperti kue tart, gorengan, fast food.
  • Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kool, sawi, lobak, mentimun, durian, nangka.
  • Bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, cuka, jahe.
  • Minuman yang mengandung alkohol dan soda.
Sedangkan bahan makanan yang baik dikonsumsi penderita hepatitis :
  • Sumber hidrat arang seperti nasi, havermout, roti putih, umbi-umbian.
  • Sumber protein antara lain telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau, sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.
  • Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula, sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu.



ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN AKIBAT HEPATITIS B DIRUANG X RSUD GUNUNG JATI CIREBON


TINJAUAN KASUS

A.      PENGKAJIAN
1.       Biodata
Nama                           : Tn.A
Umur                            : 67 tahun
Pendidikan                 : sd
Agama                          : islam
Pekerjaan                   :wiraswasta
Alamat                          :ds.sindang wangi
Tanggal pengkajian :25-juli-2011
Dx medic                     :hepatitis B

2.       Riwayat kesehatan masa lalu.
a.       Kesehatan masa lalu
Klien pernah mengalami penyakit tipoid -/+ 2 tahun yang lalu, dan sekarang sudah sembuh.
Klien pernah di operasi dengan keluhan batu ginjal -/+ 8 tahun yang lalu di rawat di RSUD Majalengka selama 4 (empat) hari.
b.      Riwayat masuk RS
-          Klien datang melalui UGD pada jam 09.30 WIB tanggal 23-07-2011 dengan keluhan nyeri tekan kuadran kanan atas abdomen dengan skala 3,klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, di sertai mual sehingga tidak nafsu makan, lemas, nyeri bertambah bila posisi duduk dan berkurang bila klien berbaring tidur. Klien merasa nyeri sejak 3 hari yang lalu
-           
c.       Keluhan utama
-          Klien merasa nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen, dengan skala 3.
3.       Riwayat kesehatan keluarga
Klien dan keluarga menyatakan tidak ada yang mempunyai penyakit menular (hepatitis) dan tidk ada yang mempunyai penyakit turunan.

4.       Data biologis
NO
Aspek yang dinilai
Di rumah
Di rumah sakit
1
Pola makan dan minum
~ Makan
~ Jenis

~Pantangan
~Nafsu makan

~Minum
~Jenis
~ Pantangan
~ keluhan

3x sehari
Nasi, sayur, lauk, buah – buahan
Pedas, asam, manis
Baik

5 – 6 gelas
Air putih
Susu kental
Tidak ada keluhan




3x sehari
Nasi, sayur, lauk, buah-buahan
Pedas, asam, manis
Menghabiskan ¼ porsi
4 - 6 gelas
Air putih, susu bubuk
Susu kental
Mual, tidak nafsu makan

2
Eliminasi
-          Kebiasaan BAB
-          Konsistensi
-          Warna
-           Bau
-          Kebiasaan BAK
-          Warna
-          Bau
-           



1x sehari
Lembek
Kuning

Khas feaces
4 – 6 x sehari
Kuning
Khas amoniak



1x sehari
Lembek
Kuning kadang seperti teh
Khas feaces
4 – 6 x sehari
Kuning kadang spt teh
Khas amoniak



3
Pola aktifitas sehari – hari
Dapat melakukan aktifitas sebagai petani
Klien hanya terbaring di tempat tidur aktifitas dibantu keluarga



4
Pola istirahat tidur
~ Tidur siang

~ Tidur malam

~ Gangguan





Kadang – kadang

+/_ ( 7 – 8 jam/ 21.00 – 04.00 WIB ).
Tidak ada

+/_ ( 13.00 – 14.30 WIB )
+/_( 7 – 8 jam/ 21.00 – 04.00 WIB )
Kadang nyeri ulu hati, kembung.
5
Pola kebersihan
~ Mandi
~ Sikat gigi
~ Keramas
~ Gunting kuku

2x sehari
2x sehari
2x sehari
1x seminggu

2x sehari
1x sehari
Tidak pernah
Tidak pernah

5.       Pemeriksaan fisik
a.       Keadaan umum                                : lemas
Kesadaran                           : compos metis
T=120/80 mmhg
P=92x/mt       
R=20/mt
S=36,7ยบC
Berat badan                       : 44kg  TB=53cm
b.      Kepala
Bentuk                                 :  simetris tidak da benjolan.tidak ada nyeri tekan.
Rambut                                                :  hitam keputih putihan, agak kusut, kulit bersih, tidak tampak adanya lesi (luka) dan benjolan.
Leher                                    : simetris tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena
                                              jugolaris, reflek menelan baik.



c.       Mata                                     : mata kanan dan kiri tampak simetris,
Penglihatan                        : normal, tidak ada diplopia, tidak ada ptosis, pupil
                                              isokhor, sclera ikterik, konjungtiva an anemis, klien bisa membaca papan nama perawat pada jarak +/- 30 cm
d.      Telinga                                  : pendengaran baik, simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada serumen.
e.      Mulut dan fharing
Bentuk mulut                    : simetris, mukosa bibir kering.
Stomatitis                            : tidak ada
Gigi                                        : gigi taring sudah tidak ada
Lidah                                     : kotor agak kekuning-kuningan
palatum                               : lunak tidak ada pembesaran
Tonsil                                    : tidak ada pembesaran
Getah bening                    : tidak ada pembesaran
Tiroid                                     : tidak ada pembesaran
f.        Dada
Thorax                                  : bentuk simetris, pergerakan simetris, tidak ada nyeri.
Pernafasan                         : frekuensi nafas 20x/mnt, bunyi vasikuler
Jantung                                                : bunyi normal (refular), frekuensi 92x/mnt
g.       Abdomen
Bentuk                                 : pembesaran kuadran kanan atas
                                              Nyeri tekan pada kuadran kanan atas  (skala 3) 0,1,2,3,4,5






Bising usus                          : 9x/mnt
Turgor kulit                         : keriput
Pembesaran hepar teraba 3 jari(hepatomegali)
Limfa tidak teraba           
Klien kelihatan meringis kesakitan bila bagian hepar di tekan
h.      Genetalia dan Rektum
Klien mengatakan tidak ada kelainan pada daerah genetalia dan rectum
i.         Ekstermitas Atas: Kekuatan otot kurang di tandai dengan klien lemah dalam  aktifitas.
Bawah: Kekuatan otot kurang,di tandai dengan klien lemah dalam melakukan aktifitas

6.       Data psikologis
A.      Status emosi                      : Stabil terbukti klien waktu dikaji bersikap sabar dan tenang
B.      Konsep diri                        
a.       Peran                            :Di keluarga klien berperan sebagai ayah dan sebagai kepala keluarga
b.      Identitas diri               : Klien menyadari dirinya laki- laki dan bernama A
c.       Gambaran diri           : Klien menyukai semua tubuhnya
d.      Harga diri                     : Klien menyatakan dirinya senang bergaul.
C.      Gaya komunikasi              : Verbal klien dapat bicara dengan lancer. Non verbal, terbukti
                                     dengan klien sering meringis bisa ditekan bagian oedema.
D.      Pola interaksi                     : Di rumah klien berinteraksi dengan keluarga dan tetangga
                                              sekitar rumahnya, selama di rumah sakit klien berinteraksi dgn
                                             baik.
E.       Pola untuk mengatasi masalah                   : Dalam mengatasi masalah klien dibantu oleh keluarganya.
7.       Data sosial
A.      Pendidikan                         : SD
B.      Hubungan sosial               : Baik, terbukti dengan adanya pihak keluarga yang menjenguk
                                               dan menjaganya dengan saabar dan cukup banyak orang yang
                 menjenguknya
C.      Gaya hidup                         : Sederhana, klien dalam kesehariannya bisa makan – makanan
                                             yang sederhana, tidak terbiasa dengan makanan panas, apalagi
merokok dan alcohol.
8.       Data spiritual
Keyakinan Agama                    : beragama islam
Kebiasaan beribadah              : Dirumah klien selalu melakukan shlat lima waktu dan dirumah
                                               sakit klien tidak ketinggalan mengerjakan sholat lima waktu
  dan selalu berdoa

9.       Data penunjang
Hasil laboratorium tanggal 24 – 07 – 20011
a.       Kimia darah
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Gukosa normal
Glukosa 2 jam PP
Kneatinin
Ureum
SGOT
SGPT
HBSAg
Billirubin Serum
115 mg%
120 mg %
0, 84 mg
38, 3
120 u/I
40 u/I
( + )
2,9 mg / ml
70 – 120 mg %

0,5 – 1,1 mg %
10 – 50 mg %
< 22 u/I
< 21 u/I
( - )
2,5 mg / ml





b.      Hematologi
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
WBC
HGB
PLT
9,6 103 / nm3
12,7 9 / dl
182 103 / mm
< 4,0 – 10,0 >
< 12,0 – 16, 0 >
< 150 – 450 >

c.       Pengobatan

No
Nama obat
Pemberian
Dosis
Indikasi
1.

2.


3.

4.


5.



6.

Acran

Amoxan 500 mg


Clast

Becombion


Neurosanbe 500



D 5%
Intra Vena

Intra Vena


Oral

Oral


Intra Vena



Intra Vena
Parental
2 x 1

2 x 1


3 x 1

2 x 1


1 amp / kolf



500 mg
1. Pencegahan dan pengobatan tukak lambung
2. Infeksi saluran pencernaan, saluran pernafasan, perkemihan.
3. Peptik, gastro duodenitis, mual dan muntah
4. Enterkolitis, sariawan, kerusakan perenkim hati, anoreksia.
5. Pencegahan dan pengobatan kekurangan vitamin D12, B1, B6.

-

ANALISA DATA

No
Data
Penyebab
Masalah
1.
DS: -klien mengeluh nyeri bila di tekan bagian kuadran kanan atas abdomen
-klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk

DO: klien meringis bila di tekan bagian kuadran kanan atas abdomen.
-ada pembesaran pada kuSadran kanan atas
-skala nyeri 3
TTV:
T=120/80 mmhg
P=92x/mt                                       
R=20/mt
S=36,7ยบC

Infasi virus
Hepar
Hati mengadakan perlawanan
Hipertopi
Pembuluh darah dan saraf-saraf tertekan
Suplai oksigen menurun
Metabolisme anaerob
Pengeluaran asam laktat
Nyeri
Gangguan rasa nyaman nyeri
2.

DS: -klien mengeluh kurang nafsu makan
-terasa mual bila makan
DO: -klien menghabiskan ¼ porsi makan
-BB 44kg
-TB 153cm
-Dx Hepatitis B
-SGOT 120u/L
-SGPT 40u/L
Fungsi hepar terganggu
Fungsi metabolic
-karbohidrat
-protein
-lemak
terganggu
Gangguan system pencernan
(mual, lemah/lesu)
Nutrisi kurang dari kebutuhan
3
DS: klien mengeluh lemas tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

DO:klien terlihat lemas
-klien terlihat dibantu oleh keluarga dalam melakukan aktivitas

Fungsi untuk merubah glukosa dan monosakarida terganggu
Karbohidrat
Energi
kelemahan
Intoleran aktivitas

Diagnosa keperawatan

1.       Gangguan rasa nyaman nyeri b.d hepatomegali
2.       Nutrisi kurang dari kebetuhan, b.d mual
3.       Intoleran aktivitas b.d penurunan energi














Nama               : Tn. A
Ruang rawat    : Ruang X

INTERVENSI

No
Tgl/jam
Dx
Tujuan
intervensi
Rasional
Paraf
1
25-07-11
11.00
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Hipertropi hepar(Hepatomegali) di tandai dengan :
DS: - klien mengeluh nyeri bila ditekan pada bagian kuadran kanan atas
-klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk
DO: klien meringis bila di tekan bagian kuadran atas abdomen.
 -ada pembesaran pada kuadran kanan atas abdomen.
-skala nyeri 3


Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,rasa nyeri teratasi dgn kriteria:
-klien merasa sdkit nyaman
-skala nyeri berkurang menjadi 2

1. Observasi TTV stiap 6jam

2. Kaji sifat dan skala nyeri

3. Latih klien melakukan teknik Relaksasi dgn nafas dalam
4. atur posisi klien senyaman mungkin dan prtahankan tirah baring ktika pasien mengalami Gangguan rasa nyaman pda abdomen.
5. alihkan perhatian klien terhadap nyeri dgn ngobrol, baca Koran
6. kolaborasi dgn dokter utk pemberian analgetik

1. untuk mengetahui keadaan umum pasien
2. untuk mengtahui keadaan nyeri yg di rasakan
3. teknik relaksasi dgn nafas dalam dapat mengurang relaksasi nyeri
4. mengurangi tegangan otot,mngurangi kbutuhan metabolic dan melindungi hati.


5. Dengan mengalihkan perhatian klien tidak berfokus pada nyeri
6. mengurangi intabilitas traktur gastrointestital dan nyeri serta gangguan rasa nyaman pada abdomen


dx 2
 25-07-11

11.00
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b.d mual ditandai dgn :
Ds:
Klien mengeluh kurang nafsu makan

Do:
-klien menghabiskan ¼ porsi makan
-BB 44kg
-Tb 153 cm

 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nutrisi terpenuhi dgn kriteria:
-klien tdk mengeluh mual
-nafsu makan meningkat
-klien menghabiskan 1 porsi makanan

1. kaji setatus nutrisi klien

2. timbang berat badan tiap hari
3. awasi pemasukan jumlah kalori

4. berikan makanan sedikit dalam frekuensi sering
5. berikan keperawatan mulut sebelum makan

6. anjurkan makan pada posisi duduk tegak


7. berikan pemasukan yg mengandung kalori tinggi dan karbohidrat
8. kolaborasi dengan ahli diet dalam memenuhi kebutuhan pasien


9. kolaborasi dengan doktek dalam pemberian vitamin anti ametik 
1. untuk mengetahui keadaan klien
2. untuk memantau berat badan
3. untk mengetahui banyak sedikitnya makanan yamg masuk
4. untuk menghindari mual dan refluk lambung

5. menghilangkan rasa tak enak, dan dapat meningkatkan nafsu makan
6. menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan

7. untuk mmenuhi kebutuhan tubuh


8. berguna membuat program diet untuk memenuhi kebutuhan klien

9. mengurangi mual dan memenuhi kebutuhan serta membantu dalam proses pemyembuhan

3
25-07-11
11.00
Intoleransi aktifitas b.d penurunan energi ditandai dengan:
ds : klien mengeluh lemas, tidak bisa melakukan akivitas seperti biasa
do:- klien terlihat lemas
      -klien terlihat di bantu keluarga dalam melakukan aktivitas
Setelah di lakukan tindakan selama 3x24 jam,aktifitas terpenuhi dengan kriteria:-klien bisa melakukan aktifitas walaupun ada pengawasan dari keluarga dan perawat


1. kaji aktifitas klien



2. bantu aktifitas klien


3. tingkatkan tirah baring/duduk








4. ubah posisi klien tiap 2jam sekali

5. berikan latihan tentang gerak sendi pasip
1. Mengetahui kebutuhan aktififitas klien
2. untuk pemenuhan aktifitas klien
3. meningkatkan istirahat dan ketenangan untuk menyediakan energi dan melancarkan peredaran darah.
4. menghindari resiko kerusakan jaringan
5. tirah baring lama akan menurunkan kemampuan

















Nama               : Tn. A
Ruang rawat    : Ruang X


IMPLEMENTASI


No
Tgl/jam
Implementasi
Paraf
Dx 1
25-07-03

10.00

























10.20









T1 : mengobservasi TTV
R1 :
T: 120/80 mmHg
P: 92x/mnt
R: 20x/mnt
S: 86,7ยบC          

T2: mengkaji sifat dan skala nyeri
R2:
 -sifat nyeri tekan seperti ditusuk
-skala nyeri 3 (nyeri mengganggu)


T3: mengatur posisi klien dgn posisi yang nyaman.
R3:klien tidur dgn satu bantal.
Klien mengatakan sedikit nyaman

T4: melatih klien untuk melakukan teknik relaksasi dgn nafas dalam
R4: klien mengerti dan mau melakukan relaksasi dgn nafas dalam

T5: menganjurkan kepada klien untuk mengalihkan perhatian dgn cara banyak ngobrol dgn keluarga ataupun dgn penunggu pasien yang lainnya, supaya tdk terfokus pada nyeri.
R5: klien mengatakan mau melakukan sambil tersenyum




T6: kolaborasi dgn dokter untuk pemberian obat anti nyeri dan anti biotic
-memberikan obat acran 1 amp dan amoxan melalui IV
R6: klien mau diberikan obat lewat selang infuse
-tidak da efek samping yang disarankan misalnya alergi, mengantuk dan pusing





Dx2
25-07-03

10.30










11.00



11.20




12.40





13.30






T1: mendiskusikan jenis makanan yang disukai
R1:
-klien menyukai nasi, sayur dan kupat tahu
-klien kurang suka terhadap makanan yang disajikan RS


T2: Menganjurkan pd klien untuk duduk pada saat makan dan minum
R2: klien mengerti sambil menganggukan kepala dan mau melaksananakan nya

T3: menganjurkan pada klien untuk makan sedikit tapi sering
R3: klien mengerti dan mau melakukan nya

T4: kolaborasi dgn dokter untuk pemberian obat mual.
-memberikan obat clast melalui oral setengah jam sebelum makan.
R4: Klien mau diberikan obat

T5: menyajikan makanan yang hangat dan menarik
R5:
-klien mau makan makanan yang disajikan
-klien hanya menghabiskan ¼ porsi makanan yang disajikan.

T6: mengkaji apakah klien masih mual, berkurang atau bertambah, dan apakah masih ada kembung
R6: klien mengtakan masih mual, namun kembung tidak ada



T7: mengganti cairan infuse D 5%, 20 tetes/mnt, di oplos dgn neurosambe 5000 satu amp/kolf.
R7: cairan infuse terpasang 20 tetes/mnt dgn neurosambe 5000 satu amp/kolf




 Dx 3
25-07-11


10.30 WIB


12.40WIB
T1 : menganjurkan untuk lebih banyak beraktifitas
R1 : klien tampak tidur

T2 :  menganjurkan kepada keluarga pantau dan awasi klien serta bantu klien dalam melakukan aktifitas
R2 :  keluara klien mau melakukannya

 T3 : menganjurkan beraktifitas sesuai dengan kemampuan
 R3 : klien mampu beraktifitas dengan melakukan berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi sambil di bantu keluarga dan perawat